January 02, 2013

[Review] The Hobbit: An Unexpected Journey


Sutradara: Peter Jackson
Starring: Martin Freeman, Ian McKellen, Richard Armitage

"The world is not in your book and maps. It's out there!" - Gandalf

Well, saya termasuk salah satu dari sekian juta penggemar The Lord of The Rings (TLOTR) Trilogy. Tidak hanya memiliki koleksi Film-nya yg Extended, tetapi Trilogy Novel karya J.R.R Tolkien juga tersimpan rapi di rak yang penuh koleksi buku saya. Mendengar The Hobbit akan ditayangkan Desember 2012, saya langsung membeli novelnya.

Untuk saya sendiri yang sudah tamat membaca novelnya, saya katakan saya sangat puas melihat film ini. Malahan bisa dibilang lebih dari ekspetasi saya ketika sedang mengimajinasikan kalimat-kalimat dalam novelnya. Pertama kali novel ini diterbitkan di Inggris pada tahun 1937, dan dari segi cerita memang khas untuk tahun tersebut. Petualangan untuk mengejar harta karun. Tetapi cerita yang klasik tetap terlihat megah jika ditangan Peter Jackson. Ya, saya pikir jika The Hobbit berada di tangan selain pembuat Trilogy TLOTR maka tidak akan menjadi semegah ini.

Untuk alur cerita di film,dari awal penuh dengan obrolan-obrolan antara dwarf, the hobbit, dan penyihir. Tapi disitulah menariknya, apalagi di tengah obrolan ada senandung oleh para dwarf yang terdengar menyenangkan. Kemudian cerita berlanjut hingga menemui banyak sekali mahkluk seperti troll, goblin, elf, dan gollum. Terlebih lagi yang bikin penasaran adalah tidak ditampakkannya wujud Smaug sang Naga dari awal hingga akhir. Ending yang menggantung sehingga membuat kita tidak sabar untuk menonton kelanjutannya di musim dingin tahun depan. Dari keseluruhan film mata saya dimanjakan dengan kekaguman dunia Hobbit, bayangkan saja dunia Hobbit yang sebenarnya di New Zealand dikemas secara cantik dalam Teknologi HFR 3D yang diputar dengan Frame Rate 48 fps dimana film-film normal hanya memutar dengan Frame Rate 24 fps saja. Ini membuat efek 3D terlihat smooth. Unsur komedi yang diberikan di dalam film ini juga menghibur. Ian McKellen sebagai Gandalf begitu menghayati perannya dengan bijaksana mengingat dia pernah juga tampil di TLOTR. Dan Martin Freeman? Sama halnya dengan pertama kali melihat Elijah Wood sebagai Frodo Baggins dulu sebelumnya saya belum pernah melihat akting di film lain dan menurut saya sudah begitu pas sebagai Hobbit yang tidak suka bertualang tetapi dipaksa untuk bertualang. Untuk scoring, saya berikan oustanding. Begitu pas di scene-scene tertentu dan originil.

Sepanjang tahun 2012 yang disuguhkan film-film dewa yang menonjolkan berbagai visual. Saya pikir The Hobbit adalah film penutup tahun 2012 yang epic!

MEMORABLE SCENE: Adegan yang membuat saya tertarik adalah 'Riddle in The Dark' dimana Gollum dan Bilbo Baggins saling beradu kecerdasan untuk menjawab tebakan satu sama lain. Disini juga ditunjukkan bahwa menjadi seorang Gollum itu sangat rumit.

Haw Haw Rating (4/5)

No comments:

Post a Comment