July 30, 2013

[Review] The Conjuring (2013)


"Want to play a game of hide and clap?" - Unknown

"First Clap!" teriak seseorang yang matanya ditutup dengan kain sembari meraba-raba apapun demi menemukan sesuatu. Suara tepukan tangan terdengar dari jauh. Sudah tentu si mata tertutup dengan bermodalkan indra pendengarannya berusaha mendekati sumber suara. "Second Clap!" teriak si mata tertutup kedua kalinya. Terdengar lagi tepukan tangan yang semakin dekat dan yap, si mata tertutup berhasil menemukan si penepuk tangan. Permainan pun berakhir. Sungguh menyenangkan ya dilakukan bersama teman-teman seumuran. Tetapi tunggu dulu, bagaimana jika permainan tersebut dilakukan bersama sesosok yang bahkan tak berwujud? Yap, secuil adegan memorable tersebut akan disajikan dalam film ini, The Conjuring dengan nahkoda penyutradaraan yang dipegang oleh pembuat Insidious, James Wan. Insidious sendiri merupakan film horror old school yang minim adegan gore. Disajikan dengan konsep sederhana dan menggunakan formula yang hampir mirip seperti Insidious, mari kita lihat apakah film yang berdasarkan kejadian nyata ini mampu membuat saya tidak bisa tidur nyenyak malam harinya. 

July 27, 2013

[Review] The Wolverine (2013)


"A lot of people have tried to kill me...and I'm still here." - Logan

Menuai respon negatif dari para kritikus di X-Men Origins: Wolverine karena dinilai scriptnya yang terbilang buruk. Pihak 20th Century Fox masih percaya diri untuk tetap melanjutkan cerita sang mutan pemilik cakar adamantium ke layar lebar. Jelas hal ini merupakan sebuah perjudian besar. Salah satunya adalah harus bersaing dengan film-film unggulan musim panas yang ditayangkan dalam jarak waktu yang berdekatan. Apalagi, beberapa waktu sebelumnya, DC baru saja merilis film superhero andalan mereka; Man of Steel. Masalahnya, apakah sepak terjang Wolverine mampu melibas popularitas sang manusia baja atau bahkan komplotan Jaeger? Tentu saja jawaban dari pertanyaan itu hanya dapat dibuktikan ketika menonton filmnya. Dan juga layaknya proyek film babak kedua pada umumnya, mudah ditebak bahwa ekspetasi yang tinggi juga otomatis disematkan pada film ini. Hal ini sudah barang tentu merupakan tantangan terbesar bagi para pembuat film. Untuk itu, nahkota penyutradaraan yang sebelumnya dipegang Gavin Hood dialihkan ke James Mangold (Knight and Day), dengan harapan mampu memberikan kisah yang baru untuk serigala pemarah ini.

July 20, 2013

[Review] Pacific Rim (2013)


"Today, we are cancelling the apocalypse!" - Marshall Stacker Pentecost

Mungkin kamu sudah terlalu sering mendengar Pacific Rim diagung-agungkan sebagai film terbaik musim panas ini. Semuanya memang tergantung selera, tetapi saya sendiri bisa dikatakan termasuk golongan diatas. Kalo boleh jujur, ketika melihat trailer Pacific Rim yang pertama saja saya sudah sangat antusias. Semakin bertambah kala muncul trailer yang kedua dan ketiga. Saya pikir ini trailer saja udah begitu megah bagaimana filmnya. Saya berani memasang ekspetasi yang tinggi terhadap film ini. Seakan film ini memberikan ruang lagi bagi imajinasi yang sempat ditinggalkan kala masih kecil. Dulu, kita sering disuguhi serial yang bertemakan Robot vs Monster yang memang lebih ke anime atau manga. Sekarang, dengan visual effect yang begitu canggih, Gullermo del Toro siap memberikan karyanya. Guilermo del Toro yang tidak bisa disepelekan begitu saja dalam film-filmnya. Lihat saja, Pan's Labyrinth yang begitu sederhana namun sanggup menyita perhatian penonton dan kritikus.

July 08, 2013

Robot-robot yang Berpengaruh di Filmnya


Selain Man of Steel, Pacific Rim adalah salah satu film di tahun 2013 yang saya tunggu-tunggu. Melihat trailer-nya yang megah dan sinopsisnya yang bercerita tentang Robot raksasa melawan Monster, oh Damn! membuat saya begitu bergairah. Adalah Jaeger, sebutan untuk Robot-robot raksasa di Pacific Rim yang dikendalikan oleh dua pilot. Memang, sebuah film yang diselipkan unsur Robot-nya mempunyai daya tarik sendiri bagi penonton awam. Tak heran sih, jika berbicara tentang robot pasti juga mengandalkan permainan efek visual yang canggih sehingga menghasilkan kualitas film yang jempolan. Selain itu, Robot juga adalah sebuah mahkluk (?) yang mudah dicerna bagi semua kalangan penonton, bahkan dari kecil pun tak sedikit dari kita para cowok yang sering bermain robot-robotan.

July 05, 2013

[Review] Despicable Me 2 (2013)


"Poppadoms."

Minion is back! Tentu saja yang pertama terlintas di pikiran penikmat film jika mendengar kata Despicable Me adalah Minion. Minion, karakter fiksi yang diciptakan oleh Illumination Entertainment ini mampu menarik perhatian saya - atau bahkan kebanyakan orang.  Bentuknya yang kecil, bulat, menggemaskan, berwarna kuning, ditambah tingkah laku yang mampu membuat penonton tertawa. Wuahahaha. Bohong deh kalo sehabis nonton film ini gak terceletuk kalimat,"Ih mau dong punya minion di rumah." Mengingat kesuksesan film pertama yang ditayangkan tiga tahun silam, studio mana yang tidak berniat untuk membuat sekuelnya. Yah walaupun di seri pertama Minion seakan hanya sebatas perkenalan, di film ini tentu kita sudah sangat mengenal jauh sehingga tak perlu diragukan lagi tingkah laku konyol mereka. Dan di Despicable Me 2 ini akan sangat banyak Minion yang meramaikannya.