July 20, 2012

Budaya Kejawen




Errrrrrr. Halo. Sudah lama saya tidak menulis lagi. Ya karena begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di dunia nyata. Jadi saya ingin memulai dengan ngomongin hal-hal yang tak bisa jauh dari sekitar kita yaitu budaya. Tapi tentunya saya lebih kenal dengan budaya dimana saya lahir yaitu di Jawa. Kebanyakan orang luar jika mendengar Jawa maka akan berpikiran,"Wah orangnya pasti ramah-ramah." Ya memang saya tidak bisa menyangkal hal itu., tetapi yang membuat saya risau adalah jika terlalu Jawa atau dalam istilah saya yaitu Kejawen.

Lalu, maksudnya apa dengan budaya Kejawen? Jika kamu pernah menetap di Solo selama beberapa tahun seperti yang saya alami dan bergaul dengan beberapa orang Solo dari berbagai macam tipe, kamu akan dengan cepat bisa menentukan,"O yang ini budaya Kejawen, o yang ini nggak."  Jadi budaya kejawen itu yang pertama saya lihat adalah nggak enakan. Mau pinjem duit nggak enak padahal butuh, mau nagih utang nggak enak padahal emang haknya, mau pacaran nggak enak padahal cinta. Ya semacam begitulah. Banyak memang temen-temen saya yang masih menganut budaya seperti itu. Dan lagi yang paling saya benci dari budaya Kejawen ini adalah drama. Kenapa drama? Jadi drama yang dimaksud disini adalah si pelaku terlalu berlebihan dalam menanggapi konflik sehingga terjadi adegan-adegan seperti di sinetron. Dan parahnya drama ini sering terjadi pertengkaran yang diam, karena kamu tahu sendiri orang Jawa itu kalo bertengkar seperti kembali pada yang pertama tadi, gak enakan!!!

Saya menulis ini hanya sebagaimana yang saya amati. Jikapun ada yang tersinggung dengan tulisan ini berarti kalian menganut budaya kejawen :)