February 24, 2014

[Review] The Lego Movie (2014)


Sepertinya perusahaan mainan asal Denmark ini berniat untuk semakin memperkokoh kerajaannya. Lego yang dulu kita kenal sebagai mainan dengan banyak balok-balok kecil dengan berbagai bentuk unik yang menuntut kreativitas dan imajinasi untuk membangun fantasi yang kita miliki ini mencoba peruntungan di dunia layar lebar. Mungkin akan semakin terasa menyenangkan bagi mereka yang sudah menggeluti permainan ini sejak lama, yah karena bisa melihat dunia fantasi mereka sekarang hidup dan bergerak melalui visual yang nyata. Hadirnya film tentang mainan bongkar-pasang ini tentu saja tak lepas banyak komentar negatif dari berbagai pihak. Mengingat The Lego Movie bukanlah hal baru mengenai film yang berangkat dari adaptasi mainan, Sebelumnya kita mengenal G.I Joe dan Barbie yang yaaah... tak begitu memorable. Lantas, akankah mainan yang justru terlihat kaku dari dua sebelumnya bakal cukup menghibur? Atau malah kalo beruntung menjadi sajian yang sanggup melebihi ekspetasi penonton?

February 18, 2014

[Review] RoboCop (2014)


"Dead or alive, you're coming with me!" - Detective Alex Murphy

Nampak gagah bersenjatakan pistol dengan balutan besi berwarna hitam, RoboCop kembali bangun dari tidur panjangnya untuk memberantas kejahatan di Detroit. Sebelum menonton RoboCop versi 2014 ini saya bersikukuh untuk menyelesaikan triloginya terlebih dahulu dan yah hasilnya saya terpikat oleh RoboCop klasik versi 1987 dari film pertamanya. Lalu dua film sekuelnya? Sungguh buruk dan saya nyaris tak percaya kalo RoboCop 2 dan RoboCop 3 bukanlah film yang khusus ditujukan untuk penderita insomnia. Sang sineas Jose Padilha seakan ingin memperbaiki citra buruk Polisi Robot ini dengan menghadirkan RoboCop versi baru-nya. Entah bagaimana kamu menyebutnya sebagai remake atau reboot, yang pasti beberapa elemen tambahan dihadirkan disini dan juga yang paling nampak jelas adalah tampilan armor-nya. Akan tetapi, lagi-lagi akan menimbulkan banyak pertanyaan yang terbilang sederhana untuk remake/reboot RoboCop ini, "Apakah sudah perlu?"

February 06, 2014

[Review] The Past (2013)


"There is still one little similar thing between me and my wife to not get divorce.
The color of  our countries flags!" - Shahryar

A Separation memperkenalkan saya kepada sineas fenomenal asal Iran bernama Asghar Farhadi. Betapa tidak, film yang dibintangi Peyman Moaadi tersebut mendapat banyak respon positif dari banyak pihak. Bahkan mampu memboyong piala botak emas dalam kategori Best Foreign Language pada tahun 2012 lalu. Ya, itu adalah kemenangan Oscar pertama bagi perfilman Iran. Siapa sangka, film yang hanya mempunyai premis sederhana yakni perceraian dalam sebuah rumah tangga mampu mengaduk-aduk emosi penonton hingga credit title bergulir. Jika dicermati, di sepanjang cerita A Separation tak ada sedikitpun scoring yang mengiringi. Kali ini sang sineas kembali hadir dengan karya teranyarnya yakni The Past yang mempunyai judul asli Le Passe, juga menyinggung sebuah konflik dalam rumah tangga. The Past juga mendapat nominasi di ajang Golden Globe 2014 lalu dalam kategori yang sama meski akhirnya harus kalah oleh The Great Beauty dari Italia.

February 02, 2014

[Review] Comic 8 (2014)


"Saya anggota DPR disini. Dewan Perwakilan Rampok." - Ernest

Belakangan ini stand up comedy semakin meledak di Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi sang sineas Anggy Umbara (Mama Cake, Cowboy Junior The Movie) membuat sebuah film komedi dengan mengambil tokoh utama yang notabene stand up comedian lokal. Sebutlah bintang-bintang ternama seperti Mongol Stres, Ernest Prakasa, Kemal Pahlevi, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fahriza, Arie Kriting, Mudi Taylor, serta banyak lagi stand up comedian lokal dan artis terkenal lainnya yang berperan sebagai pemain pendukung. Dalam sebuah majalah, sang sineas sendiri mengungkapkan bahwa selama menjalani syuting Comic 8, ia menemukan sesuatu yang berbeda, dan tidak ia temukan saat syuting film yang pernah digarapnya. Bagi siapapun yang mengikuti serpak terjang stand up comedy di Indonesia seperti saya, Comic 8 yang memang terlihat menjanjikan dan menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan film-film komedi Indonesia sebelumnya, tak bisa begitu saja untuk dilewatkan.