September 12, 2013

[Review] Pain & Gain (2013)


Michael Bay dan Mark Wahlberg? Bukan bukan ini bukan Transformers 4. Melainkan sebuah film komedi kriminal yang berdasarkan kisah nyata. Sepertinya Bay terlalu fokus kepada proyek film alien robot katimbang film ini. Nyatanya, promosinya pun tidak begitu besar. Letak jualan utamanya mungkin juga terletak pada tiga orang bertubuh kekar dalam poster tersebut. Bahkan katanya, dengan budget sebesar 26 juta dollar, film ini termasuk film yang paling murah nomor dua garapan Bay setelah film komedi sebelumnya yang merupakan debut penyutradaraan Bay yakni Bad Boys yang hanya 19 juta dollar. Jadi jangan terlalu berharap banyak apa-apa pada film ini. Jangan mengharapkan pesan moral atau apapun meskipun menampilkan slogan 'This is A True Story'. Cukup nikmati saja filmnya dan jika kamu belom menonton film-film Bay sebelumnya selain franchise Transformers, siap-siap merasakan sensai yang beda dari seorang Bay.

Berdasarkan kisah nyata peristiwa kriminal pada tahun 1995, seorang personal trainer fitness bernama Daniel Lugo (Mark Wahlberg) sudah terlalu lama menjalani kehidupan biasa-biasa saja. Terlintas di benaknya, ingin sekali-sekali mencoba hidup mewah. Bersama teman-temannya; Adrian Doorbal (Anthony Mackie) dan Paul Doyle (Dwayney Jhonson) merencanakan untuk menculik seorang pengusaha kaya, Victor Kershaw (Tony Shalhoub) demi memaksa menandatangani berkas-berkas yang menunjukkan kekayaannya akan diambil alih oleh Daniel Lugo. Sedikit ganjil membayangkan betapa pria-pria dengan otot-otot kekarnya tanpa mempunyai basic seorang penjahat mencoba untuk melakukan perbuatan kriminal. Meskipun terdengar crime, sebenarnya sajian komedinya malah lebih banyak. Sedikit sulit untuk saya mempercayai bahwa peristiwa yang terjadi di film ini benar-benar kisah nyata, karena merupakan sebuah kejahatan yang unik serta nekat.


Seperti yang sudah saya bilang di awal tadi, tak perlu serius-serius demi menikmati film ini, tak ada yang berat dalam film ini kecuali lengan-nya Dwayney Jhonson. Sebagai pembuka, Mark Wahlberg sebagai Daniel Lugo tiba-tiba saja disergap kawanan polisi, kemudian diberikan sekelumit adegan slow motion yang cukup membuat tertawa. Adegan beralih flashback yang menceritakan perkenalan setiap tokoh sembari melakukan monolog tentang karakternya masing-masing. Setelah itu setiap adegan terasa begitu cepat, yap memang narasinya jelas terlihat begitu dangkal. Dialog-dialog yang berisi komedi-komedi satir begitu banyak kamu temukan disini. Malah bisa dibilang kental akan black comedy. Jika kamu membayangkan bahwa akan ada adegan berantem yang epic dikarenakan badan mereka yang besar-besar, maka pupus sudah bayanganmu. Semuanya seakan berbalik 180 derajat kala melihat posternya yang terlihat sangar menunjukkan tiga pria berotot kekar dan di belakangnya tersibak bendera Amerika Serikat.

Jadi, dari tiga tokoh penjahat utama di atas. Semuanya bagus dan terasa meyakinkan dalam perannya masing-masing. Bagaimana Mark Wahlberg tampil menyenangkan sebagai Daniel Lugo, sang otak dari semua kejahatan yang mereka rencanakan. Si kulit hitam Anthony Mackie sebagai Adrian Doorbal mampu menyeimbangi performa Mark Wahlberg. Dan yang menjadi sorotan disini adalah si pemilik otot kekar, mantan pemain gulat yakni Dwayney Johnson sebagai Paul Doyle. Sekarang pun masih lucu membayangkan di balik sosok badannya yang besar dan segala kejahatan yang dilakukan, dia masih mempunyai rasa kepercayaan terhadap Tuhan. Ya benar, Paul Doyle ini ibarat oase di antara mereka bertiga. Banyak sekali momen-momen konyol gara-gara tingkah lakunya. Lebih menarik melihat deretan binaragawan beraksi disini katimbang hanya beraksi dalam tempat gym. Yap, inilah Pain and Gain, sebuah film komedi hitam khas Bay. Tidak secerdas Tarantino memang, tetapi cukup menghibur, hanya sebatas itu.

2 comments: