Kalo melihat judul dengan menggunakan nama orang, dalam hal ini Jack Reacher tentu saja hal yang terlintas di pikiran pertama kali adalah pasti film itu akan bercerita banyak tentang Jack Reacher. Tetapi siapakah Jack Reacher? Dia adalah karakter fiksi yang menjadi tokoh utama dalam 17 novel karya penulis asal Inggris, Lee Child. Sedangkan dalam film ini, diadaptasi dari novel ke-9 yang bertajuk One Shot (2005). Saya sendiri termasuk orang baru dalam novel-novel karya Lee Child, jadi jika kamu seperti saya tidak usah mengharapkan ekspetasi apa-apa, cukup duduk diam dan nikmati saja film-nya. Yang menarik disini adalah novel-novel yang diadaptasi bergenre misteri pembunuhan. Seperti Sherlock Holmes dong? Hmm...tidak salah bila dikatakan seperti itu, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Sepanjang film ini saya lihat, misteri yang diberikan tak serumit Sherlock Holmes. Hanya saja tetap menonjolkan karakter utamanya seperti Sherlock Holmes. Yap, mungkin Jack Reacher bisa menjadi referensi tontonan ketika kamu ingin mencoba film yang sedikit berbau misteri.
Dibuka dengan adegan penembakan secara acak lima orang yang kelihatannya tak bersalah. Tanpa diperkenalkan terlebih dahulu tiba-tiba saja sang penembak itu, setelah selesai melepaskan pelurunya langsung pergi begitu saja. Peristiwa tersebut menghebohkan seluruh warga. Dengan penyelidikan yang begitu cepat, tiba-tiba saja pihak kepolisian yang dipimpin oleh Emerson (David Oyelowo) menyimpulkan bahwa seorang pria bernama James Barr (Jospeh Sikora) menjadi tersangka utama. James Barr yang mengalami masa pemeriksaan berulang kali menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah. Bahkan, James Barr meminta pihak kepolisian untuk memanggil Jack Reacher. Siapakah Jack Reacher? Kenapa James Barr tiba-tiba berinisiatif untuk memanggil Jack Reacher begitu saja tanpa ada alasan yang berarti? Ketika pihak kepolisian dibingungkan oleh identitas Jack Reacher, tiba-tiba saja Jack Reacher (Tom Cruise) muncul di depan para polisi yang membicarakannya.
Saya suka adegan pembuka di film ini. Adegan yang membuat rasa keingintahuan saya menjadi besar. Dimana tanpa basa-basi sang penembak langsung melepaskan peluru kepada lima orang calon korbannya. Tetapi Christopher McQuarrie mengemasnya dengan sudut pandang si penembak. Jadi seakan penontonlah yang menjadi penembaknya. Meskipun tak sedikit juga film yang menggunakan teknik tersebut tetapi entah kenapa di film terasa beda, karena ketika menarget calon korbannya tanpa ada cut yang berpotensi mengurangi ketegangan. Seperti layaknya film-film yang bergenre misteri, sang sineas sepertinya piawai membuat penonton masih menerka-nerka apa sih yang ingin ditunjukkan dalam film ini dalam paruh awal film. Tetapi tak perlu takut bingung, karena dengan script yang rapi dan begitu padat, seiring berjalannya alur semakin menyenangkan untuk diikuti. Dialog-dialog antar tokoh pun semakin menguatkan rasa penasaran penonton akan apa yang terjadi selanjutnya.
Dengan wajah yang terpampang jelas di poster dan media promosi lainnya. Tom Cruise adalah nilai jual utama pada film ini. Tom Cruise sebagai sosok Jack Reacher mampu menghidupkan emosi dengan sangat apik. Hanya saja kelihatannya persona Jack Reacher kalah dalam persona seorang Tom Cruise jadi yang terlihat Tom Cruise hanyalah Tom Cruise, tak ada yang istimewa. Sosok Rosamund Pike sebagai Helen berhasil menjadi seorang pengacara wanita yang tegas tetapi masih terlihat anggun. Saya selalu gemes kala menyaksikan sosok villain yang terlihat kurang greget dalam sebuah film, hal itu juga saya temukan dalam film ini. Werner Herzog yang menjadi The Zec yang seharusnya membawa kengerian malah membuat saya meringis kala melihat aktingnya. Pun Jai Courtney sebagai seorang penembak sniper yang kemunculannya sudah diperlihatkan sejak awal film, kurang maksimal apalagi diklimaks dengan sangat klasik. Jack Reacher adalah film misteri yang cukup menegangkan, adegan perkelahian dan kejar-kejaran mobil terlihat begitu hambar disini tetapi elemen investigasinya begitu dominan sampai pada akhir pun sosok Jack Reacher pun masih menyimpan misterinya.
No comments:
Post a Comment