April 20, 2013

[Review] Sinister (2012)



Siapa yang tidak tertarik melihat posternya yang bertuliskan tepat di tengah atas "From The Producer of Paranormal Activity and Insidious". Dari tulisan tersebut saja sudah menarik minat penonton untuk mencoba tontonan horror yang disebut-sebut sebagai Insidious-nya 2012. Saya termasuk orang yang jarang melihat film horror. Bukan...bukan karena saya takut cuman temen-temen saya yang takut kalo saya ajak nonton film horror. Sendirian? Oh tidak terima kasih. Insidious bagi saya tidak terlalu menyeramkan. Terdengar skeptis memang bagi seseorang amatir yang jarang melihat film horror namun hal itulah yang saya rasakan. Tentu saja kita tidak bisa langsung melewatkan begitu saja Sinister. Faktanya film ini merupakan cerita dengan pengembangan orisinil yang ditulis sendiri oleh Scott Derrickson (The Exorcism of Emily Rose, The Day the Earth Stood Still) dan C. Robert Cargill. Sangat menarik disamping belakangan ini kita disuguhi oleh film-film horror remake.

Sebuah kewajaran bagi seorang public figure yang berusaha melakukan apapun untuk mengangkat kembali popularitasnya. Ellison Oswalt (Ethan Hawke) adalah seorang penulis misteri yang baru saja pindah ke sebuah rumah baru bersama istrinya, Tracy (Juliet Rylance) dan kedua anak mereka, Ashley (Clare Foley) dan Trevor (Michael Hall D'Addario). Alasan Ellison pindah ke rumah tersebut karena dia ingin mencari ide untuk novelnya yang baru. Disamping itu juga tanpa diketahui Istri dan kedua anaknya, beredar cerita tentang rumah barunya bahwa beberapa bulan lalu terjadi kasus kematian misterius yang menimpa satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut dan anak terakhir dari keluarga tersebut hilang. Ellison yang juga seorang penulis misteri tertantang untuk menyelidiki kasus tersebut. Di tengah penyelidikan, Ellison menemukan sebuah kotak yang berisi rekaman video dari kamera super 8 yang berisi rangkaian pembunuhan misterius keluarga-keluarg yang pernah menempati rumah itu. Semuanya bertambah mengerikan saat kejadian-kejadian aneh mulai menimpa Ellison dan keluarganya.


Aktor utama dalam film ini adalah Ethan Hawke. Seorang favorit saya yang tampil mengagumkan di film romantis sepanjang masa Before Sunrise dan Before Sunset. Sebuah suguhan menarik untuk siapapun yang pernah menonton film-film Ethan Hawke. Untuk peranannya sebagai penulis putus asa akan kepopulerannya dia pun terlihat begitu meyakinkan. Chemistry yang terjalin antara Ayah yang begitu cinta terhadap keluarganya mampu dia lakukan dengan apik. Didukung juga oleh peran-peran keluarganya yang tampil prima. Dalam sajian khas film horor, tidak ada yang baru dalam Sinister. Semua bumbu-bumbu penyedap yang mampu membuat penonton gemridik bisa ditemukan dalam film-film horor lainnya. Rumah yang tiba-tiba mati lampu, bayangan anak kecil yang lewat begitu saja, dan suara-suara aneh yang datang entah darimana terlihat sangat biasa dalam film ini. Hanya saja, film ini tidak berhenti dalam sajian klasik tersebut. Misteri-misteri tentang pembunuhan keluarga inilah yang membuat penonton tetap fokus dalam jalan ceritanya, bahkan semakin menyenangkan ketika Ellison sudah mulai menemukan satu persatu fakta yang ada.

Bisa dibilang paruh awal film ini masih berkutat tentang perkenalan rumah baru kepada Ellison dan keluarga. Berisi dengan dialog-dialog seputar misteri pembunuhan, penonton masih tenang sembari menunggu-nunggu hantunya bakal datang dari mana. Sang sineas pun cukup lihai menempatkan shock moment. Beberapa adegan yang dibalut scoring yang sempurna sempat membuat saya mengucapkan sumpah serapah. Ada satu dua adegan yang menurut saya paling kampret. Memasuki setengah bagian film ini, penampakan-penampakan hantu mulai bermunculan. Tidak begitu menyeramkan memang melihat tata rias yang disajikan dalam sosok hantu-hantu tersebut justru scoring lah yang semakin mempermanis keterkejutan yang dihasilkan. Oke, memasuki bagian akhir film. Saya bukan tipe orang yang gemar menceritakan spoiler -- yang berpotensi merusak kenikmatan dari sebuah menonton film. Namun apa yang diberikan film ini untuk sebuah ending terbilang cukup cerdas. Beberapa adegan awal yang terlihat begitu memaksakan dijawab semuanya dalam ending film ini. Meskipun karakter penjahat utama Mr. Boogie tidak diperlihatkan lagi faktanya secara detail.

Secara keseluruhan, Sinister cukup rapi untuk mengupas teka-teki dari hal kecil yang kemudian berlanjut kepada kebenaran yang terungkap. Hollywood. Film horror bagi saya itu kampret. Film horror dengan twist itu bangsat.



2 comments: