August 28, 2013

[Review] Seven (1995)


Bosan menonton film yang mendayu-dayu? Juga dengan film ringan yang begitu mudah dilupakan? Mungkin Seven adalah film yang tepat untuk mengisi kebosanan kamu. Film yang cukup membuat kita mengasah otak dan bebas untuk menerka-nerka endingnya. Sineas yang bertanggung jawab di balik film Seven adalah David Fincher. Menurut beberapa artikel yang saya baca, David Fincher sebelumnya tengah depresi karena gagal melanjutkan kesuksesan franchise Alien dengan membuat Alien 3. Bahkan dikabarkan Fincher nyaris putus asa untuk tidak mau membuat film lagi dalam waktu yang lama. Untung Fincher menerima tawaran proyek Seven ini, karena kelihatannya film ini membuka jalan yang cerah bagi Fincher untuk membuat film-film keren semacam Fight Club (1999), Zodiac (2007), The Curious Case of Benjamin Button (2008), The Social Network (2010), sampai The Girl with The Dragon Tattoo (2011).

Kalo berbicara mengenai film dengan genre Thriller tentu tak lepas dengan peran seorang Detektif. Adalah Detektif Somerset (Morgan Freeman) yang ditugaskan untuk menyelidiki suatu kasus pembunuhan seorang wartawan mengidap obesitas. Detektif Somerset diceritakan tujuh hari kedepan akan pensiun ketika melakukan penyelidikan hari pertama sehingga menolak untuk menanganinya. Tetapi atasan tidak sependepat dengan Detektif Somerset sehingga tetap menugaskan dia untuk menyelesaikan kasus ini. Di tengah penyelidikan, Detektif Somerset dibantu oleh Detektif Mills (Brad Pitt), detektif muda yang baru saja bekerja di tempat itu. Belakangan ditemukan sebuah petunjuk bahwa kasus pembunuhan ini merupakan pembunuhan berantai dimana sang pembunuh akan meneruskan pembunuhannya berdasarkan tujuh dosa Alkitab. Detektif Somerset yang sudah tua kerap bersilangan pendapat dengan Detektif Mills. Untuk itu mereka harus mengesampingkan keegoisan demi memecahkan kasus yang rumit ini.


Dibuka dengan scene keren berbalut horror yang menampilkan judul dan jajaran cast. Tentu saja membuat saya bergidik sekaligus girang, karena saya selalu terpancing kala menonton film misteri. Seven mencapai keberhasilan yang cukup ketika berhasil membangun suasana yang penuh teka-teki. Penonton pun serasa hanyut ke dalamnya, setiap dialog yang dilontarkan terasa padat dan berbobot namun tidak mengurangi penyampaian pesan yang dimaksud. Semuanya terasa begitu maksimal, tepuk tangan untuk departemen tata rias karena berhasil membuat korban-korban yang dibunuh terlihat meyakinkan. Didukung pula dengan lantunan scoring yang semakin membangkitkan unsur misteri. Mungkin banyak film serupa yang kurang begitu berhasil karena temponya yang terlalu lambat dan skrip yang kurang kuat sehingga menyebabkan penonton menguap beberapa kali. Hal seperti itu tidak saya temukan di film ini, David Fincher bisa dikatakan berhasil dalam memberikan intensitas drama, thriller, crime, dan ikatan batin yang kuat antar kedua tokoh utama. Sedikit yang mengganggu saya adalah terbongkarnya sosok antagonis di film ini, kurang begitu greget.

Terlihat gambar di atas, bagaimana wajah Morgan Freeman sebagai Detektif Somerset yang sudah tua nan letih tetapi masih mampu memberikan aura yang bijaksana. Saya pribadi belum pernah kecewa melihat penampilan Morgan Freeman di setiap film yang dibintanginya. Setiap karakter yang dibintanginya selalu melebur ke dalam dirinya. Kemudian dilengkapi dengan karakter bernama Detektif Mills yang diperankan Brad Pitt. Dia berhasil memantapkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai sifat emosional dan bertolak belakang dengan Detektif Somerset. Ya, itulah sisi menariknya dimana keduanya bertolak belakang justru membuat chemistry yang terjalin sepanjang film menjadi begitu kuat. Wajar memang, pada masa-masa itu kan jaman keemasan mereka berdua. Sayang, Gwyneth Paltrow yang berperan sebagai istri Detektif Mills hanya tampil sebentar, namun masih kelihatan mempesona. Seven adalah film tentang pembunuhan yang cerdas, tegang, mencekam dan masih menyisakan sesuatu untuk direnungankan.


No comments:

Post a Comment