August 19, 2013

[Review] The Smurfs 2 (2013)


"It doesn't matter where you came from. What matters is who choose to be." - Papa

Setelah beberapa waktu lalu kita begitu terhibur dengan film sekuel dengan mahkluk kuning kecil menggemaskan ciptaan Illumination Entertainment yakni Minions. Kali ini Columbia Pictures juga menghadirkan film sekuel adaptasi dari komik Belgia yang terkenal, Smurfs. Terlepas dari banyak kritikan yang menimpa film pendahulunya, The Smurfs (2011) sukses di tangga Box Office dan jelas studio produksi mana yang tak tergiur untuk membuat sekuelnya. Masih dengan skuad film pertama dengan Raja Gosnell yang berada di nahkoda penyutradaraan, The Smurfs 2 hadir dengan beberapa tokoh yang baru dan siap meramaikan jajaran film yang tayang di bulan Agustus. Padahal saya sendiri tak terlalu mengharapkan The Smurfs akan dibuat sekuelnya, karena menurut saya film pertama saja sudah cukup tanpa diberi kelanjutan yang memungkinkan akan merusak jalinan ceritanya sendiri. Perlu kerja yang cukup keras bagi Raja Gosnell untuk bisa mengurangi kritikan-kritikan kepada film sekuel ini.

Masih ingat dengan penyihir jahat, Gargamel (Hank Azaria)? Sekarang dia begitu terkenal dan begitu dikagumi sebagai seorang ahli sulap di Paris, Perancis. Hal tersebut tetap tidak menyurutkan niatnya untuk menguasai desa Smurfs demi mendapatkan sari tubuh Smurfs yang banyak guna dipakainya menguasai dunia. Gargamel bersama Naughty Smurfs, Vexy (Christina Ricci) dan Hackus (J.B Smoove) menyusun rencana untuk menculik Smurfette (Katy Perry), salah satu Naughty Smurfs ciptaannya yang telah diubah menjadi Smurfs Biru oleh Papa Smurfs (Jonathan Winters). Sementara itu, Smurfette yang sedang merasa sedih karena tidak ada satupun Smurfs di desa yang mengingat ulang tahunnya memutuskan untuk menyendiri di kolam. Tak beruntung, setibanya di kolam Smurfette bertemu dengan Vexy yang dikirim Gargamel untuk menculiknya. Papa Smurfs yang mengetahui penculikan itu langsung berangkat ke dunia manusia bersama tiga orang Smurfs lainnya untuk menyelamatkan Smurfette. Dan tentu saja hal itu mempertemukan Papa Smurfs lagi dengan keluarga Pattrick (Neil Patrrick Harris).



The Smurfs 2 tidak menghadirkan sesuatu yang baru, masih dengan formula keluarga seperti film pertamanya. Cerita tentang kebaikan melawan kejahatan dan ditambah dengan drama ayah-anak dengan porsi yang mendominasi. Saya sendiri tidak heran melihat banyak penonton remaja ke atas yang merasa dikecewakan karena kualitas penceritaannya yang begitu kekanak-kanakan. Hal tersebut sepertinya memang wajar mengingat karakter-karakter kecil berwarna biru yang menjadi jualan utamanya. Ditambah setting di Paris, sebuah kota yang tentunya mempunyai spot-spot menarik untuk dieksplore dan ya dari departemen sinematografi mampu menangkap gambar-gambar yang indah sepanjang film.  Humor-humor slapstick dan cheesy yang diberikan mungkin sangat bisa membuat penonton anak kecil terhibur. Porsi dramanya pun juga sepertinya cukup mengena bagi penonton anak kecil tetapi tidak untuk remaja ke atas karena terlihat dipaksakan. Dengan durasi sekitar 100 menit, kebanyakan penonton sepertinya dibuat lelah untuk mengikuti.

Melihat dari jajaran departemen akting dan pengisi suara, Katy Perry sepertinya mampu menyatu ke dalam Smurfette dan mampu mengeksekusi dengan baik. Papa Smurfs yang diisi oleh Jonathan Winters tampil dengan sosok meyakinkan. Pun dengan duo Naughty Smurfs, Vexy dan Hackus yang masing-masing diisi oleh Christina Ricci dan J.B Smoove, sukses membangun chemistry-nya meskipun hanya sekedar pengisi suara. Neil Patrick Harris yang sering tampil di film-film komedi seperti terlihat tampil asal-asalan bersama Jayma Mays yang juga kurang menjiwai. Dan chemistry ayah-anak antara Patrick dan Brendan Gleeson sebagai Victor (ayah Patrick) dirasa kurang, sangat kurang. Hanks Azaria sebagai Gargamel juga tampil terlalu berlebihan sehingga kadang-kadang membuat saya menyeletuk, "Apaan sih." dan sayangnya diperparah dengan karakter sidekick-nya, seekor kucing bernama Azrael yang juga tampil berlebihan. Dengan banyak kekurangan di sana sini menurut saya The Smurfs 2 adalah film ringan yang cukup menghibur dan tak perlu menaruh ekspetasi apa-apa yang akhirnya akan mengecewakan sendiri.



No comments:

Post a Comment