August 09, 2013

[Review] Miracle in Cell No. 7 (2013)


Melihat poster di atas, tak perlu terlalu lama lagi menebak bahwa film ini berasal dari mana. Wajah-wajah khas Asia sudah terpampang jelas disana. Korea Selatan adalah negara yang tak asing lagi di dunia perfilman. Sudah begitu banyak film-film dengan genre drama komedi hingga drama menye-menye sukses memikat kebanyakan insan perfilman. Bahkan beberapa film pernah dibuat remake oleh Hollywood, salah satunya yang sudah saya tonton adalah My Sassy Girl, yang hasilnya luar biasa jeleknya jika dibandingkan film aslinya. Kita, kebanyakan orang Indonesia jika berbicara mengenai Korea, tak sedikit yang terlintas di benak adalah boyband. Ternyata tak perlu menjual cowok-cowok yang suka bersolek dan good looking untuk memerankan orang-orang di film ini. Justru aktor-aktor dengan wajah pas-pasan ditambah tingkah lakunya yang konyol mampu menambah nilai plus tersendiri. Terlebih jika kamu sudah sering melahap film-film drama komedi Korea, maka Miracle in Cell No. 7 merupakan salah satu film yang wajib tonton.

Premis-nya sih sederhana. Lee Yong-Goo (Ryoo Seung-Ryong) adalah seorang ayah berprofesi sebagai pekerja parkir yang mempunyai keterbelakangan mental. Nah dari sini aja udah kebayang tuh, dramanya. Dia mempunyai anak perempuan yang masih kecil bernama Ye Sung (Kai So Won). Seperti kebanyakan anak kecil, Ye Sung ingin mempunyai tas Sailor Moon yang terpampang di etalase toko dan tentu saja ayahnya berjanji akan membelikannya. Tetapi tiba-tiba tas tersebut dibeli oleh seorang anak dari Komisaris Polisi. Karena kecerdasan pembuat film, hal itu pun mengakibatkan Lee Yong-Go harus ditahan di penjara sehingga memisahkan dirinya dengan anak semata mayangnya, Ye Sung. Lee Yong-Go yang begitu mencintai anak perempuan kecilnya. Pun sebaliknya, merasa saling kehilangan. Beruntung Lee Yong-Goo mempunyai teman-teman satu sel yang begitu baik dan sepakat untuk membantu Lee Yong-Goo bertemu dengan Ye Sung walaupun mereka masih berstatus sebagai tahanan.


Dari poster dan gambar yang beredar sepertinya sedikit menipu. Mungkin banyak orang yang menyangka bahwa ini adalah film dengan genre komedi. Saya akui hal tersebut juga tidaklah salah mengingat komedi-komedi yang ditawarkan cukup membuat penonton terhibur. Tetapi tetap, dramalah yang ditonjolkan dalam film ini. Dibuka dengan adegan dimana Ye Sung yang sudah dewasa memulai percakapan yang menjadi titik temu di pertengahan film kemudian beralih ke adegan persidangan yang membuat penonton meraba-raba bakal ke arah mana film ini berjalan. Selanjutnya beralih ke flashback masa kecil Ye Sung dengan sang ayah, dimana penonton benar-benar akan tahu jalan cerita yang ditawarkan. Plot maju mundur sepanjang film ini berjalan tak membuat penonton kesulitan untuk mengikutinya. Cuman ada beberapa adegan yang menurut saya menjadi plot hole besar. Terlepas dari itu, film dengan unsur kehangatan keluarga ini bisa membuat saya terpaku dari awal hingga akhir karena penasaran dengan adegan-adegan selanjutnya. Yap, tak ada rasa bosan sedikitpun kala menonton film ini. Setiap menit yang berjalan terasa padat dan menyenangkan.

Setiap karakter mempunyai pesona masing-masing, tetapi yang paling menonjol tentu saja duo ayah-anak yang diperankan Ryoo Seung-Ryong dan Kai So Won. Karakter ayah yang mempunyai keterbelakangan mental terlihat begitu natural sehingga penonton mau tak mau terbawa emosinya kala dia diperlakukan semena-mena oleh pihak polisi. Pun karakter Ye Sung kecil yang diperankan begitu ciamik oleh Kai So Won. Dialog-dialog yang terucap oleh Ye Sung kecil dan tingkahnya yang lucu mampu membuat penonton menaruh simpati. Dan juga chemistry mereka sebagai ayah dan anak terjalin sangat kuat. Shin-Hye Park yang berperan sebagai Ye Sung dewasa yang porsinya tidak begitu dominan tetapi pesonanya cukup meyakinkan kala adegannya di persidangan. Sangat berhasil menunjukkan karakter anak yang begitu mencintai ayahnya. Karakter teman-teman satu sel Lee Yong-Goo pun juga tak kalah bagusnya. Jika tak ada mereka, mungkin film ini terasa datar-datar saja. Jeruji besi, tahanan, hukuman memang terdengar mengerikan. Sebaliknya di film ini, saya tak pernah menyangka kehidupan di sel begitu semenarik ini untuk diikuti.


2 comments:

  1. ini film seri atau apa, soalnya jarang nonton film korea hehe, kereeeen aku mau nyari dulu, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan film seri kok. Wah sekali-kali harus nyobain nonton film korea deh. Gak kalah bagus sama film2 Hollywood lho. :D

      Delete