May 25, 2013

Before Midnight Masuk Daftar Wajib Tonton


Melihat sekilas gambar di atas, terlihat sepasang manusia sedang duduk bersama sembari menikmati indahnya malam hari di tepi pantai tak perlu berpikir terlalu lama untuk mengetahui genre apa yang diangkat dalam film tersebut. Yap. Drama adalah  genre umum yang seringkali menghiasi dunia perfilman. Tetapi yang jadi masalah adalah  bagaimana membuat film drama yang menarik sehingga mengurangi resiko kekantukan terhadap penonton. Saya akui sih semuanya kembali kepada selera masing-masing dan saya cukup yakin juga tulisan-tulisan di post ini agak terkesan subjektif. Setidaknya saya hanya ingin membagi pendapat saya mengenai sebuah sekuel dari salah dua film drama favorit yang menimbulkan kesan tersendiri pada diri saya. Bukan, bukan tentang perasaan pribadi atau kalo anak-anak muda zaman sekarang bilang, "Itu film gue banget deh!" tetapi lebih pendalaman karakter, alur cerita yang berjalan, klimaks yang terjadi, dialog antar tokoh yang begitu dalam, dan tentu saja peran dari jajaran cast yang mengagumkan. Maka sebelum saya terlalu banyak mengagung-agungkan Before Midnight, saya akan mengajak kamu untuk melihat dua film prekuelnya.


Before Sunrise (1995)

Jadi, adakah yang percaya cinta sejati yang tumbuh hanya dalam satu malam? Sulit memang untuk mempercayai hal semacam itu. Tetapi inilah yang terjadi di Before Sunrise. Film ini mengenalkan kita kepada Celine (Julie Delphy), gadis asal Prancis dan Jesse (Ethan Hawke), pria asal Amerika yang  sedang melakukan perjalanan menuju Vienna untuk mengejar penerbangan pulang ke Amerika. Mereka tanpa sengaja bertemu di sebuah kereta yang melaju dari Budapest.  Saat itu Celine terganggu dengan pasangan yang sedang bertengkar. Akhirnya Jesse mengajak Celine ke gerbong restorant untuk sekedar berbincang .Setelah ngobrol ngalor ngidul, ternyata keduanya merasa cocok dan nyaman antara satu sama lain. Tanpa terasa kereta sudah berhenti di tempat tujuan Jesse, entah apa yang ada di pikiran Jesse, dia mengajak Celine untuk menemaninya berkeliling Vienna sembari menunggu pesawatnya yang berangkat keesokan hari. Sedikit berpikir, Celine pun mau menerima ajakan Jesse. Dan berikutnya akan terjadi momen-momen romantis yang dialami mereka berdua sepanjang malam yang indah tersebut.

Setelah melihat Before Sunrise, saya memahami bahwa romantisme tak selalu diucapkan dengan penuh kata-kata gombalan. Dialog yang terjadi disini begitu cerdas, tentang pengalaman hidup mereka yang dibungkus dengan padat dan berbobot. Ya, meskipun ada beberapa yang menyinggung tentang percintaan namun bahasanya lebih sederhana dan disampaikan dengan unik oleh masing-masing tokoh. Tanpa disadari, saya ikut terhanyut dalam perbincangan mereka. Tak pernah ada rasa bosan di dalamnya, 105 menit berlangsung pun terasa sebentar, dan banyak adegan one-shot yang membuat saya kagum. Bahkan saking naturalnya chemistry yang terjalin antara Ethan Hawke dan Julie Delphy sepanjang film, saya sampai lupa kalo mereka hanya sekedar berakting. Entah saya tak mengerti kenapa film ini kurang terkenal, yang saya tahu saya jatuh cinta kepada film ini. Konfliknya pun bikin saya ikut merasakan, rasanya baru sedetik saja menemukan orang yang sudah benar-benar cocok lalu menghabiskan waktu bersama yang membuat hubungan mereka semakin dekat selanjutnya apa yang terjadi adalah menuju perpisahan. Jesse dan Celine  menurut saya adalah pasangan paling romantis sepanjang masa.



Before Sunset (2004)

1995 - 2004. Perlu sembilan tahun untuk membuat sekuelnya. Tetapi kenyataannya sembilan tahun juga yang berlangsung dalam film ini. Kita kembali dipertemukan kepada pasangan paling romantis sepanjang masa. Setelah perpisahan yang terjadi pada mereka di akhir kisah Before Sunrise, di film ini mereka bertemu lagi di sebuah kota yang juga merupakan kota teromantis, yakni Paris. Sekarang Jesse (Ethan Hawke) sudah berkeluarga dan menjadi penulis best seller dan sedang melangsungkan sesi tanya jawab di sebuah toko buku hingga akhirnya melihat sosok Celine (Julie Delphy) yang saat ini bekerja pada pemerintah dan mempunyai sepasang kekasih. Katanya pasangan paling romantis tapi kok masing-masing sudah mempunyai pasangan lain? Tunggu dulu, di film ini pun juga bakal dijelaskan semua yang terjadi selama sembilan tahun belakangan. Dan lagi-lagi saya ikut terhanyut dalam perbincangan mereka sembari berjalan-jalan mengitari kota Paris dimana Jesse saat itu juga tengah menunggu penerbangan untuk kembali ke Amerika setelah matahari terbenam.

Ngobrol, ngobrol, dan ngobrol. Yap itulah yang terjadi sepanjang film. Tentu jika sudah melihat Before Sunrise konsep seperti itu sudah tidak asing lagi dan bahkan bisa lebih menyatu. Topik perbincangan mereka pun juga sudah berbeda, sekarang sedikit lebih berat yang tentu saja hal tersebut juga merupakan kewajaran karena masing-masing dari mereka juga bertumbuh dewasa. Lalu apa sih konflik yang dipermasalahkan? Jadi coba seakan kita membayangkan kalo bertemu lagi dengan orang yang sudah anggap cocok setelah sekian tahun tidak bertemu. Tentu rasa canggung yang akan kita alami waktu pertama kali. Pun dengan Jesse dan Celine, yang awalnya berbincang dengan penuh kecanggungan lama-lama mengalir natural seperti biasa. Ketika akhirnya mereka sama-sama mengungkapkan bahwa keduanya mempunyai problematika dengan pasangannya masing-masing, terungkaplah fakta bahwa Jesse dan Celine saling mempunyai perasaan. Ada adegan di dalam mobil yang membuat saya gemes dan kegemesan pun berlanjut pada sebuah ending yang ambigu. Jika saya bisa jatuh cinta pada Before Sunrise, di Before Sunset kecintaan saya bertambah dalam.



Before Midnight (2013)

Jika kamu sadar, tanggal penayangan Before Midnight di tahun 2013 juga merupakan selang sembilan tahun setelah Before Sunset yang tayang tahun 2004. Entah itu kebetulan apakah memang sudah dirancang oleh Richard Linklater, sebelumnya saya bahkan tidak terlalu familiar dengan nama sanag sineas. Tetapi semenjak Before Sunrise, saya jadi lebih banyak googling tentang dirinya. Hal ini juga menjadi semakin menarik, dimana di ending Before Sunset kita dibawa untuk meraba-raba sendiri akhir kisah yang terjadi, jika sekali lagi waktu yang berjalan sama dengan aslinya maka kita dihadapkan lagi kepada pasangan paling romantis sepanjang masa yang sudah bertambah usia sembilan tahun setelah Before Sunset. Dari sinopsis yang saya baca, ternyata di Before Midnight Jesse dan Celine akhirnya menjadi pasangan hidup yang dikaruniai dua anak kembar. Wow! Kali ini di film ini - yang saya harap bakal jadi penutup trilogi - bercerita tentang perjuangan hidup mereka. Jesse yang terus sukses menjadi penulis besar dan Celine yang sedang berada di persimpangan karir.

Dari sekian penjelasan saya di atas dan juga review singkat mengenai dua film pendahulunya tentu Before Midnight adalah salah satu film yang harus masuk dalam daftar wajib tonton. Yang jadi tantangan apakah Richard Lingklater mampu memberikan warna yang baru dalam film ini. Karena jika dihadapkan pada konsep dan permasalahan yang sama dengan pendahulunya tentu kebosanan yang akan terjadi. Saya pun yakin, fans-fans yang setia mengikuti perjalanan kisah Jesse dan Celine pun juga mengharapkan demikian. Yah mari kita sama-sama melihat hasil eksekusi yang dilakukan oleh Richard Linklater, saya berharap film ini akan secepatnya tayang di Indonesia karena jadwal tayang di Amerika sendiri pun tanggal 24 Mei lalu.

5 comments:

  1. halo, boleh tukar link? :)

    ReplyDelete
  2. list wajib nonton!
    saya nonton dari sejak Before Sunrise pas mereka masih seger, lanjut di Before Sunset. :D

    ReplyDelete
  3. before midnight ngasih gambaran soal cecintaan yang lebih realistis kayanya :)

    ReplyDelete
  4. filmnya boring.... ratingnya tinggi sih tp aku bete nontonya sepanjang film cumaaa ngomonggggg teruss... ya mungkin memamg sesuai selera penoton juga sih ya.. hehe maaf cuma pendapat. atau memang aku yg kurang dapat filmnya .

    ReplyDelete