October 09, 2013

[Review] Prisoners (2013)


Kehilangan memang sesuatu yang menyakitkan. Bahkan saya yakin hampir semua orang tidak suka dengan perihal kehilangan. Tak ada mimpi buruk yang lebih buruk bagi sepasang orang tua yang kehilangan anaknya. Hal itulah yang menjadi premis dalam Prisoners, sebuah film arahan sang sineas asal Kanada, Denis Villeneuve yang juga berhasil mengantarkan film sebelumnya, Incendies (2010) masuk dalam nominasi Oscar kategori Best Foreign Language. Sayangnya kalah oleh In a Better World-nya Denmark. Memasang dua wajah utama aktor dengan nama besar, Hugh Jackman dan Jake Gyllenhaal serta deretan nama-nama besar lainnya seperti Viola Davis, Terrence Howard, Maria Bello, Melissa Leo, Paul Dano yang turut menghiasi poster filmnya mungkin akan menjadi daya tarik yang kuat. Apalagi saya belom pernah sebelumnya melihat aktor yang kerap sekali dikenal sebagai Wolverine ini memerankan karakter seorang ayah. Yah, menjadi sebuah kesenangan sendiri bagi fans yang ingin melihat Hugh Jackman tampil berbeda.

Adalah sebuah keluarga kecil yang berbahagia, Dover Keller (Hugh Jackman) dan istrinya, Grace (Maria Bello) beserta dua anaknya, gadis kecil yang imut, Anna (Erin Gerasimovich) dan putra sulungnya, Ralph (Dylan Minette) berencana untuk menghabiskan waktu makan malam Thanksgiving mereka di rumah teman sekaligus tetangga mereka, Franklyn (Terrence Howard) dan Nancy (Viola Davis) Birch. Keluarga Birch juga mempunyai dua anak, putri sulungnya Eliza (Zoe Borde) dan putri bungsunya, Joy (Kyla Drew Simmons). Awalnya memang berjalan menyenangkan layaknya dua keluarga kecil yang sedang berbahagia hingga tiba-tiba Anna berencana kembali ke rumahnya guna menemukan sebuah peluit milik ayahnya yang tempo lalu sempat dia hilangkan dengan ditemani Joy. Merasa jarak antar rumah yang tidak begitu jauh, kedua keluarga tersebut memperbolehkan putri bungsunya yang masih kecil untuk pergi. Mimpi buruk pun datang, setelah ditunggu cukup lama, dua bocah kecil itu tak kunjung muncul. Tentu saja keluarga mana yang tak cemas mengalami hal itu, akhirnya dipanggilah Detektif Loki (Jake Gyllenhaal) untuk menangani kasus tersebut.


Sebuah film dengan narasi yang kuat kadang bisa memberikan efek ketidaknyamanan bagi penonton, sebagian besar memang sering ditemukan pada film-film horror, tetapi tak luput juga dengan film-film bergenre mystery. Kalo saya boleh bilang, Prisoners ini memang sebuah film yang tega. Iya, tega membuat penonton terkatung-katung tanpa arah sepanjang film. Sang sineas, sempat memberikan beberapa petunjuk tentang kasus penculikan tersebut, tetapi iya tentu saja ada tetapinya, petunjuk-petunjuk itu layaknya puzzle yang berserakan sehingga penonton sendiri yang harus menyusunnya. Dan tentu saja puzzle-nya bukan sekedar puzzle murahan, Denis Villeneuve masih tetap memaksa penonton dengan tidak memberi tahu caranya menyusun puzzle tersebut. Rumit ya? Katakan yang sama setelah melihat film ini. Alurnya memang terasa begitu lambat, tapi disitulah penonton diberikan waktu untuk memeras otak dan ya rasa-rasanya ingin sekali masuk ke dalam film dan membantu Detektif Loki. Suasananya pun menjadi sempurna kala disandingkan dengan setting di salah satu kota kecil bernuansa dingin nan kelam di Atlanta.

Bagian terbaiknya bukan hanya itu saja, Prisoners juga menawarkan drama yang hebat, saya tak pernah se-menganga ini melihat akting Hugh Jackman sebagai seorang ayah. Emosi yang meluap-luap ketika kehilangan sosok anak membawa penonton turut merasakannya. Penonton dibawa ke masa-masa sulit seorang Keller Dover, dimana dia adalah seorang yang religius tetapi harus bertentangan dengan tingkah lakunya demi mendapatkan putri lucunya kembali. Jake Gyllenhaal juga bermain apik disini, terkesan sebagai polisi yang berantakan namun masih tetap menjaga keegoisannya. Dan ya, Paul Dano yang berperan sebagai tersangka penculikan memegang penuh kemisteriusan sepanjang film, apakah benar dia yang menculiknya, atau apakah dia hanya sebagai seseorang yang dituduh. Sisanya juga bermain sesuai porsinya tanpa pernah keluar jalur. Prisoners adalah film drama psikologis yang jujur dan emosional, dibungkus dengan rapi dan sangat hati-hati dan sukses membuat penonton turut memainkan setiap karakter di dalamnya. Yap, selamat menonton dan siap-siap dihantui rasa penasaran!


No comments:

Post a Comment