November 17, 2013

[Review] This is The End (2013)


Hari kiamat? Terbesit pertama kali di pikiran pasti kekacauan besar-besaran dan sesuatu yang mengerikan terjadi pada Bumi tercinta. Dimana tempat kita berpijak hancur lebur dan orang-orang berlarian kalang kabut demi menyelamatkan diri. Yah setidaknya itulah yang ingin diceritakan dari film karya Evan Goldberg dan Seth Rogen. Yah tentu saja kamu tidak akan menemukan semacam kengerian kiamat dari serbuan alien, menyebarnya virus penyakit mematikan, dan banjir yang menenggelamkan satu kota dari film yang disutradarai oleh komedian macam Seth Rogen. Sebelumnya duo Evan Goldberg dan Seth Rogen banyak menghasilkan film-film komedi menghibur macam Knocked Up (2007), Superbad (2007), Pineapple Express (2008), dan juga berkontribusi dalam penulisan naskah di The Green Hornet (2011).  Diadaptasi dari film pendek berjudul Jay and Seth versus the Apocalypse (2007) dan dengan naskah yang ditulis sendiri, This is The End menjelma menjadi sebuah sajian komedi sarkas yang menyenangkan.

Satu hal yang paling menyenangkan di This is The End adalah para pemerannya tidak perlu memerankan karakter orang lain, jadi mereka berperan sebagai diri mereka sendiri, termasuk cameo-cameo yang mendapat peran kecil. Bermula ketika Jay Baruchel yang ingin menghabiskan waktu liburannya bersama sahabatnya, Seth Rogen dengan ganja dan video game. Tapi Rogen kemudian mengajak Jay pergi ke sebuah pesta yang diadakan oleh James Franco di kediamannya. Disana pun dihadiri oleh berbagai nama-nama besar seperti Rihanna, Jonah Hill, Craig Robinson, Emma Watson, Michael Cera. Entah kenapa Jay merasa tidak begitu nyaman berada di pesta tersebut dan mengajak Rogen berjalan-jalan sebentar untuk membeli minuman. Dan tanpa ada pemberitahuan apa-apa, KA-BOM! Bencana alam begitu saja menghancurkan kota mereka, dan harus melihat manusia-manusia tak berdosa ditarik ke langit oleh sinar biru. Rogen dan Jay terpaksa kembali ke kediaman James Franco dan berjuang untuk bertahan hidup bersama Craig Robinson, Jonah Hill, dan Danny McBride.





Well, This is The End melakukan apa yang sudah menjadi tugasnya sebagai sebuah film komedi. Apa yang kamu temukan disini tak hanya sekedar lucu, bisa dikatakan sebuah kegilaan yang besar-besaran. Humor-humor yang terkandung di dalamnya begitu komplit, mulai dari komedi slapstick, lelucon kasar berbau seks, dialog-dialog sarkas, apalagi para pemainnya mulai menyindir tentang film-film yang dulu pernah dibintanginya. Tentu saja tak hanya berhenti sampai disitu, klimaksnya mulai bermunculan ketika mendekati paruh akhir, bagaimana sosok Channing Tatum muncul sebagai cameo, sebentar memang, tapi sekalinya muncul adalah scene yang paling kampret. Bagaimana parodi The Exorcist juga diselipkan disini. Dan bagaimana sosok monster dengan bentuk unik mulai membayang-bayangi mimpi buruk karakternya. Kenyataannya adalah premis yang mengalir sepanjang film sebenarnya berdasar pada Alkitab umat Nasrani yang berbicara tentang akhir dunia yang juga disinggung dari dialog Jay.

Lantas, film ini juga tidak dibuat dengan tidak serius. Lihat saja, CGI yang sebenarnya murahan tidak begitu kelihatan disini. Sekedar pelengkap dari semua komedi-komedi yang diumbar gila-gilaan. Dan tak lepas dari inti ceritanya tentang kiamat dan kehancuran, film ini tak tanggung-tanggung untuk mempertontonkan anggota tubuh yang terpotong-potong. Kemudian akting dari para karakternya juga terlihat begitu lepas dan tidak canggung. Mereka begitu blak-blakan berbicara mengenai hal-hal tentang diri mereka sebagai aktor. Penampilan sebentar dari Emma Watson yang mencuri perhatian, juga cameo-cameo lainnya. Ditambah kemunculan Backstreet Boys yang absurd. Ya mungkin tak semua penonton suka dengan ciri khas komedi semacam ini, alih-alih hanya mengerinyitkan dahi tapi tak ada salahnya menonton demi mendapatkan referensi humor-humor menyenangkan khas aktor artis papan atas Hollywood. Bagi saya, ini layaknya Ted di tahun 2012 lalu yang menjadi film komedi parodi akhir tahun yang sangat menghibur.




No comments:

Post a Comment