January 04, 2013
Garing Parah di Akhir Tahun
Hahaha. Gambar diatas ini memang ngeselin banget buat komedian yang sedang melempar joke. Coba bayangin aja lagi semangat buat melucu di depan orang banyak tetapi tiba-tiba dari sudut terdengar *terektek dus* itu rasanya gak enaaak banget. Dan seperti itulah bayangannya ketika saya dan Kobar sedang mendapat job di Hotel Sahid Jaya Solo.
Kami berdua kebagian job untuk mengisi acara yang bernama "Masquerade Party" yaitu acara di ballrom yang difungsikan untuk menghabiskan waktu sembari menunggu pergantian tahun. Line up pertama adalah saya, pesimis memang ketika saya melihat penonton-nya yang kebanyakan orang tua, cina, dan orang kaya. Ketika perform band dan magician sebelum saya penonton tidak ada satupun yang mengapresiasi dengan tepuk tangan. Spontan saya dalam hati ini crowd-nya susah nih. Tapi ya namanya job harus dicoba. Nama saya dipanggil oleh host kemudian saya melontarkan one-liner awal daaaaan hening. FAKKKK!!! One-liner adalah jurus saya untuk membuat suasana cair di awal dan gagal. Satu kalimat, dua kalimat saya lontarkan terus untuk mencoba membuat penonton tertawa entah mereka semua kesurupan atau sedang sakit gigi yang jelas tiada satupun mereka yang merespon dengan tertawa. Saya pikir, apakah komedi ini terlalu rendah kasta-nya di hadapan orang-orang kaya. Padahal bit-bit ini sama seperti yang saya lontarkan ketika Guyon Ngadeg yang begitu pecah. Fakta membuktikan, beda penonton beda suasana. Ingin rasanya melemparkan mic ke muka mereka semua, ingin rasanya saya yang membayar mereka untuk tertawa, ingin rasanyaa aaaah.
Sepuluh menit berlalu begitu lama ketika garing yak :|
Akhirnya selepas saya mengucapkan bit-bit terakhir dalam set yang saya susun. Saya bisa bernapas lega. Saya ingin cepat pergi dari panggung yang menyeramkan tersebut dan tenggelam ke dalam tembok. Ya, tenggelam ke dalam tembok. Malu memang kepada pihak hotel yang terlalu mempercayakan hiburan kepada kami tapi kami gagal membuat penonton tertawa. Kobar pun pesimis melihat saya perform, dan memang bit-bit dia tidak ada juga yang masuk. Kami berdua garing parah waktu itu. Garing parah di akhir tahun. Menutup tahun dengan garing. Tapi setidaknya, satu hal yang dapat saya ambil ketika perform kemarin. Ketika tidak ada satupun penonton yang tertawa, mental saya masih bisa dikendalikan beda dengan dulu yang kemudian saya blank di atas panggung. Ya, semua adalah pembelajaran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment