February 09, 2015

Review - American Sniper (2014)


Clint Eatswood, seorang sineas besar yang sebelumnya pernah menyutradarai film bertema perang yang mencuri perhatian para pengamat film dunia yakni Flags of Our Father dan Letters from Iwo Jima, kembali lagi menahkodai film bertema serupa, American Sniper. Kali ini sineas yang sudah berusia lebih dari sepuluh windu itu mengangkat biopik dari seorang sniper ternama di Amerika, Chris Kyle. Melihat serpak terjang sang sineas, tentu saja semua karya-karyanya tak bisa dianggap remeh, dari semuanya yang pernah saya tonton, saya kagum tidak ada satupun yang membuat saya memalingkan perhatian pada layar karena cara pengolahan dramanya yang begitu kental dan kuat, lihat saja Unforgiven, Mystic River, Gran Torino, Changeling, kemudian yang terkenal yang menceritakan biopik Nelson Mandela yaitu Invictus hingga yang pernah menggondol piala Oscar yaitu Million Dollar Baby. Jadi ketika American Sniper masuk dalam nominasi Oscar 2015, saya tak mungkin begitu saja melewatkannya.

Kembali pada kejadian 9/11, Chris Kyle (Bradley Cooper) adalah seorang penembak jitu dari US Navy Seal yang dikirim untuk perang di Irak. Kyle sangat melegenda di kalangan teman-teman dan musuh-musuhnya. Bahkan dengan kemampuan menembaknya yang sangat bagus ini, dia berhasil membunuh 160 teroris dalam empat tugasnya di Irak sehingga dia mendapat harga buronan yang tinggi oleh para teroris dan mendapat sebutan 'The Devil of Ramadi'. Pada suatu hari Kyle berada di sebuah peperangan, dia sedang mengintai perang seorang wanita dan anak laki-laki. Ketika wanita tersebut memberikan misil kepada anak laki-laki, Kyle harus melakukan penembakan sebelum mereka menyerang marinir. Kejadian tersebut mengingatkan Kyle kepada masa ketika anaknya lahir sehingga hal tersebut mulai membuat perhatian Kyle terpecah sehingga memulai perdebatan batin pada Kyle.






















Dalam beberapa dekade terakhir jika kita menyaksikan film-film bertema perang yang diadaptasi dari kisah nyata, pada umumnya tak ada hal yang berbeda kecuali berbagai jenis konflik di dalamnya. Hollywood sudah seringkali atau bahkan mulai menjadi hobi dalam mencomot suatu kejadian atau figur ternama untuk dijadikan premis dalam film bertema perang. Tak sedikit dari film-film tersebut yang diubah ceritanya guna kebutuhan pasar dan demi menunjukkan bahwa Amerika adalah negara militer yang hebat, yah bisa kita sebut ini sebagai propaganda. Tapi kembali dalam kebutuhan film sebagai media hiburan, American Sniper tergolong mampu untuk  menarik perhatian penonton pada paruh awal pertama. Penonton digiring untuk semakin penasaran dalam mengikuti kisah Kyle hingga pada segala jenis konflik pemberontakan yang terjadi. Tapi entah, saya melihat Cooper berakting sebagaimana dia berakting untuk porsinya, tak ada yang menonjol, tak ada yang spesial sehingga pada paruh sisanya, film berjalan terasa datar. Saya sangsi dia bisa membawa pulang piala Oscar di kategori Actor in Leading Role kali ini.

Tapi sekali lagi ini adalah kisah Kyle. Eastwood juga menghadirkan kisah romansa dan drama keluarga pada sosok Kyle di tengah-tengah premis perangnya. Hanya saja, saya rasa sepertinya dari segi drama, American Sniper adalah yang paling lemah di antara karya-karya Eastwood yang sudah saya tonton. Pengolahan ritme emosinya terlalu cepat sehingga ketika penonton sudah mulai akan terhanyut pada suasananya, adegan tiba-tiba berubah sehingga tidak ada kesan emosional yang membekas. Satu hal yang terlupakan dari American Sniper adalah penggunaan karakter pendukungnya. Memang ini adalah biopik dari Kyle namun ini adalah film bertema perang yang melibatkan orang banyak, tentu saja penonton tak mengharapkan hanya selalu Kyle yang disorot habis-habisan, karakter pendukungnya hanya terasa numpang lewat saja dan mudah dilupakan, beruntung Sienna Miller sebagai sosok istri Kyle mampu menyeimbangi performa Cooper sehingga masih ada sedikit ikatan karakter yang kuat. Pada akhirnya, menurut hemat saya, American Sniper sepertinya harus terengah-engah di persaingan Oscar mendatang guna menggondol piala botak emas.


9 comments: